Harmoni Kebudayaan dan Patriotisme: Brimob Sulteng Bersama Siswa MAN Insan Cendikia di Pedesaan Donggala

MATASMS, COM. Pada pagi yang sejuk, dua personel dari Satuan Brimob Polda Sulteng, Aipda Azli Haditia, S.S. dan Bripda Mario Prana Pluru, tiba di tiga desa di Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala, pada tanggal 30 Agustus 2024. Mereka hadir bukan untuk operasi keamanan, melainkan untuk menjalankan misi mulia: mendampingi 120 siswa kelas 11 MAN Insan Cendikia Palu dalam program homestay, sebuah gagasan inovatif yang diinisiasi oleh Kepala MAN Insan Cendikia Palu, Hj. Mardiati Rosmah, S.Ag., M.Ag.

Desa Sumari, Taripa, dan Kumbasa menjadi rumah sementara bagi para siswa hingga 1 September 2024. Selama tiga hari tersebut, mereka berbaur dengan warga, mengamati budaya lokal, dan memberikan kontribusi dalam bentuk ceramah agama, khatib Jumat, serta ikut serta dalam menjaga kebersihan dan keindahan desa.

Misi ini bukan tanpa tantangan. Di tengah modernitas, mereka harus beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda, di mana akses internet dan seluler sangat terbatas. Bahkan, untuk mencapai desa Kumbasa dari Sumari, mereka harus menyeberangi jembatan ringkih yang hanya bisa dilewati oleh kendaraan roda dua. Namun, semangat para siswa ini tetap membara, didukung penuh oleh pendampingan dari dua personel Brimob yang hadir sebagai role model.

Kehadiran Brimob ini tak hanya memberikan rasa aman, tetapi juga membawa nilai-nilai kebangsaan yang begitu penting dalam pembentukan karakter para siswa. Dansatbrimob Polda Sulteng, Kombes Pol Kurniawan Tandi Rongre, S.I.K., M.Si., menegaskan bahwa pendampingan ini adalah bagian dari upaya Brimob dalam pembinaan kebangsaan (pemolisian kebangsaan), dengan harapan dapat menggambarkan Brimob sebagai simbol patriotisme dan kecintaan terhadap tanah air.

Dalam sambutannya, Kepala MAN Insan Cendikia Palu, Hj. Mardiati Rosmah, S.Ag., M.Ag., mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas sambutan luar biasa dari perangkat desa dan warga. Beliau juga memberikan apresiasi khusus atas kehadiran dua personel Brimob yang telah memberikan pendampingan selama program homestay berlangsung. Sistem pendidikan di MAN Insan Cendikia memang menggunakan sistem asrama, di mana koneksi ke dunia luar sangat terbatas, sehingga kehadiran Brimob sangat membantu dalam memberikan rasa aman dan membimbing para siswa dalam adaptasi mereka di lingkungan baru.

Kegiatan para siswa MAN Insan Cendikia Palu mendapat sambutan hangat dari warga, terutama saat mereka aktif berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan dan melestarikan lingkungan. Salah satu bentuk kontribusi mereka yang sangat diapresiasi adalah penanaman pohon di sepanjang jalan di tiga desa. Inisiatif ini tidak hanya memperindah lingkungan, tetapi juga memperkuat hubungan antara para siswa dengan masyarakat setempat. Penanaman pohon ini disaksikan oleh warga desa, dan dua personel Brimob turut serta menanam tanaman hias bersama para siswa, memperlihatkan kebersamaan dalam menjaga dan memperindah lingkungan desa.

Pada puncak kegiatan, Sabtu malam, 31 Agustus 2024, siswa dan warga disuguhkan penampilan kesenian tradisional. Desa Kumbasa menampilkan “Lagu Kanara,” sebuah acapela dengan ritme khas suku Kaili. Desa Sumari mempersembahkan “Mosiala Pale” (gotong royong), yang dimainkan oleh generasi keenam dan ketujuh. Sementara Desa Taripa menampilkan “Dadedate,” nyanyian panjang yang menggema di antara bukit-bukit.

Aipda Azli Haditia merenung, “Ada kehangatan dan persahabatan yang begitu erat ketika kami menginjakkan kaki di tiga desa ini. Waktu seakan berhenti, dan arus modernisasi tak mampu membendung semangat warga untuk melestarikan budaya leluhur. Kami merasakan Indonesia yang sebenarnya—Indonesia yang kaya budaya, yang tegak di atas identitasnya sebagai bangsa yang majemuk.”

Program homestay ini menggambarkan bagaimana Brimob Sulteng tak hanya menjalankan tugas pengamanan, tetapi juga turut serta dalam mendidik dan membina generasi muda. Melalui interaksi dengan masyarakat pedesaan, para siswa belajar tentang keberagaman, gotong royong, dan cinta tanah air. Di sisi lain, Brimob tampil sebagai figur patriotisme yang menginspirasi generasi penerus untuk terus menjaga dan mencintai tanah air. Inilah Indonesia, yang sesungguhnya.

Pos terkait